Komprehensi Kolam Koi
Bagian 3
Filter kolam koi itu untuk apa? Kalau ditanya seperti itu, kebanyakan menjawab "untuk menyaring kotoran agar air menjadi jernih". Ini bukan jawaban yang salah meskipun tidak benar juga. Pemula umumnya memusatkan perhatian hanya kepada jernih-keruhnya air kolam, sementara air jernih belum tentu sehat dan yang keruh tidak selalu mematikan. Faktor-faktor lain yang lebih menentukan kesehatan dan hidup-matinya koi luput diperhatikan; filter dipahami sekedar sebagai perangkat untuk menyaring kotoran kasat mata yang bekerja secara mekanis. Padahal filter kolam koi mempunyai fungsi yang lebih esensial, yaitu nitrifikasi. Fungsi nitrifikasi bekerja secara biologis dan merupakan jantung kehidupan kolam.
Aktivitas pada kolam koi, khususnya pemberian pakan menghasilkan residu berupa amonia yang sangat beracun. Untuk kolam tertutup, bila tidak ada fasilitas yang dirancang untuk menetralkan amonia, maka pakan yang diharapkan menyehatkan justru membunuh koi. Semakin banyak makanan yang ditabur ke kolam, semakin cepat koi menemui ajal. Kolam semen atau liner yang tertutup tidak pernah bisa disamakan dengan empang yang terbuka dan mendapatkan pasokan air baru sehingga amonia selalu hilang.
Amonia adalah senyawa turunan nitrogen yang secara alamiah bisa dioksidasi oleh bakteri menjadi nitrit dan kemudian menjadi nitrat. Proses oksidasi dua tahap ini disebut nitrifikasi. Hasil akhirnya adalah nitrat yang sudah relatif aman untuk binatang air termasuk koi.
Nitrikasi dilakukan oleh dua spesies bakteri, yaitu Nitrosomonas yang mengoksidasi amonia menjadi nitrit (yang masih beracun), dan Nitrobacter yang mengoksidasi nitrit menjadi nitrat (netral). Kedua bakteri tersebut disebut bakteri penitrifikasi. Di mana pun ada amonia, atas perintah alam mereka tumbuh dengan sendirinya sejauh syarat hidupnya terpenuhi. Salah satu syarat hidupnya adalah ketersediaan oksigen karena mereka adalah bakteri aerobik. Di sinilah peran filter kolam koi yang hakiki, yaitu memenuhi fasilitas hidup bakteri penitrifikasi agar mereka bekerja menetralkan amonia.
Bakteri penitrifikasi bersifat non-motile, artinya tidak bisa hidup melayang di dalam air, melainkan memerlukan benda padat untuk menempel dan berkoloni membentuk biofilm. Jumlah agregat yang bisa tumbuh, hidup dan aktif melahap amonia sangat tergantung dengan luas permukaan benda padat yang tersedia. Oleh karenanya, media filter yang merupakan lahan pemukiman bakteri dirancang agar ukuran dan bentuknya sedemikian rupa sehingga melipatgandakan luas permukaannya. Dengan bentuk-bentuk yang kelihatan aneh dan kebanyakan tidak geometris, bila diisikan memenuhi ruang satu meter kubik, total luas permukaan media bisa mencapai 200 m2, bahkan 400 m2 atau 600 m2. Semakin luas permukaan media filter yang tersedia, semakin luas pula lahan kavling perumahan untuk bakteri penitrifikasi, semakin banyak yang bisa berkoloni, dan semakin banyak amonia yang bisa dinetralkan.
Sebagian pehobi tidak puas kalau filter hanya menjalankan fungsi nitrifikasi. Mereka menghendaki ada proses lanjutan agar nitrat teroksidasi menjadi nitrogen murni kembali dengan proses denitrifikasi. (Proses lengkap nitrifikasi + denitrifikasi = siklus nitrogen). Denitrifikasi difasilitasi dengan cara menambah fasilitas filter anoxic (kondisi tanpa oksigen) untuk mengultur bakteri anaerobik. Tetapi untuk sementara filter anoxic tidak akan kita bahas lebih jauh, karena denitrifikasi untuk memusnahkan nitrat bersifat opsional. Sejauh nitrifikasi dipahami dan dikelola dengan baik, sudah cukup untuk mencetak koi juara.
Jadi, filter kolam koi
bukan sekedar saringan, melainkan sebuah bio reactor
bukan sekedar penangkap kotoran, melainkan penetral amonia
bukan sekedar penjernih air, melainkan penyehat air.
Kembali kepada credo "memelihara koi adalah memelihara air, dan airlah yang memelihara koi." Selanjutnya kita menjadi tahu bahwa yang bisa memelihara air sebenarnya adalah bakteri. Dengan demikian, credo diredefinisi menjadi "memelihara koi adalah memelihara bakteri, dan bakterilah yang memelihara koi."
~semoga koi-koi kita berbahagia~
Om..mau tanya..selain bioball apakah dg di tambah batu2 kali ukuran kecil bisa berguna dlm proses nitrifikasi tsb?trimakasih atas jwban&pencerahannya..
Terima kasih, sangat bermanfaat