Anda tentu pernah mendengar istilah “mencegah lebih baik daripada mengobati”, ternyata hal ini dapat pula diterapkan dalam memelihara koi. Untuk menjaga kesehatan koi terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan yaitu parameter air, maintenance, nutrisi, serta biosecurity. Jika aspek-aspek tersebut sudah terpenuhi dengan baik, maka Anda telah menjalankan suatu konsep kesehatan yang dinamakan preventive medicine.
Kondisi kesehatan koi sangat berkaitan erat dengan kondisi air kolam dimana koi tersebut hidup. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem filtrasi yang baik untuk menciptakan kondisi air yang ideal untuk koi. Akan tetapi agar suatu sistem dapat berjalan dengan baik secara kontinu perlu adanya maintenance yang baik pula. Maintenance yang dilakukan secara rutin menjadi kunci dalam memastikan kondisi air dan kesehatan ikan dalam kolam. Hal yang paling sederhana dan dapat Anda lakukan yaitu memeriksa dan mencatat parameter air seperti pH, amonia, dan nitrit setiap 1-2 minggu sekali. A problem with water quality one week ago may explain the outbreak of disease you are seeing now! (Jepson, 2001)
Telah disebutkan di atas bahwa nutrisi merupakan salah satu aspek dalam menjaga kesehatan koi. Oleh karena itu kandungan nutrisi dan komposisi perlu diperhatikan dalam memilih pakan koi. Pakan yang baik harus mengandung protein, lemak, vitamin, dan mineral. Ikan tidak dapat mencerna karbohidrat dengan baik, oleh karena itu pakan yang memiliki komposisi bahan dengan karbohidrat tinggi sebaiknya tidak diberikan pada koi. Pakan yang mengandung probiotik atau bakteri baik dapat membantu agar ikan dapat mencerna nutrisi secara optimal. Selain itu, sebaiknya pakan yang digunakan tidak meninggalkan residu dan membuat air kolam menjadi keruh.
Biosecurity juga memainkan peran vital dalam konsep preventive medicine. Protokol biosecurity yang baik dapat memutus rantai atau siklus penularan penyakit. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk memutus rantai penyakit yaitu proses karantina. Karantina dapat dilakukan pada ikan baru yang akan masuk ke dalam kolam utama atau ikan sakit yang terdapat di kolam utama. Ikan baru yang sedang dikarantina harus diobservasi untuk melihat adanya gejala sakit atau adanya parasit. Jika ikan menunjukkan gejala sakit atau terdapat parasit, maka sebaiknya dilakukan treatment dahulu dalam bak/kolam karantina hingga sembuh sebelum dimasukkan dalam kolam utama.
Selain itu sterilisasi dan diferensiasi peralatan yang digunakan untuk kolam utama dan karantina juga penting untuk mencegah penularan penyakit. Misalnya jaring yang digunakan untuk kolam utama sebaiknya dibedakan dengan yang digunakan pada bak/kolam karantina. Kemudian bak/kolam karantina yang telah selesai digunakan sebaiknya disterilisasi dahulu sebelum digunakan lagi.
Konsep preventive medicine mengutamakan hal-hal yang sederhana namun vital dalam menjaga kesehatan koi. Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika konsep ini diterapkan dalam manajemen pemeliharaan koi Anda.
Referensi:
Jepson, L. 2001. A Practical Guide to Keeping Healthy Fish in a Stable Environment (Tankmaster). England: Barron’s Educational Series
Meredith, A. dan Redrobe, S. 2002. BSAVA Manual of Exotic Pets 4th Edition. England: BSAVA
Mitchell, M.A. dan Tully Jr., T.N. 2009. Manual of Exotic Pet Practice. St. Louis: Saunders
Comentários